Bagian Mesin Bubut
Sebuah mesin bubut pada umumnya terdiri dari empat bagian utama yaitu kepala tetap, kepala lepas, eretan, dan alas mesin.
Keempat bagian utama mesin bubut tersebut akan dibahas dan dijelaskan lebih lanjut pada artikel ini.
1. Kepala Tetap (Head Stock)
Kepala tetap atau Head Stock adalah bagian utama dari mesin bubut yang
digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk
menggerakkan spindle. Poros utama yang terdapat pada Head Stock tersebut
juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan
putaran yang diinginkan. Fungsi rangkaian roda gigi dalam kepala tetap
adalah untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle.
2. Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas atau Tail Stock adalah bagian dari mesin bubut yang
letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin.
Bagian ini berfungsi untuk tempat pemasangan senter yang digunakan
sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai dudukan penjepit mata bor
pada saat melakukan pengeboran. Tail Stock ini dapat digerakkan atau
digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan
baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau
meja mesin, tail stock juga dapat digerakkan maju atau mundur atau arah
melintang saat digunakan untuk keperluan pembubutan benda yang konis.
3. Alas Mesin (Bed)
Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai
pendukung serta lintasan eretan (support) dan kepala lepas (head stock).
Permukaan alas mesin ini yang rata dan halus dapat mendukung
kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan).
4. Eretan (Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat
bubut sepanjang alas mesin. Ada tiga jenis eretan, yaitu:
a. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin.
b. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
c. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan
dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan,
khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis.
Eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
Selain keempat bagian utama tersebut, Berikut ini adalah
bagian-bagian lainnya pada mesin bubut:
1. Tuas pengendali kecepatan putaran.
2. Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran, berpasangan.
3. Tuas kecepatan poros kepala tetap.
4. Pen pengaman pada selongsong sambungan.
5. Roda tangan untuk gerakan arah memanjang.
6. Tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan melintang.
7. Sekrup pengunci luncuran.
8. Roda tangan penggerak luncuran melintang.
9. Tuas pengunci rumah pahat (tool-post).
10. Tuas pengunci kedudukan (support).
11. Tuas pengunci kepala lepas.
12. Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas.
13. Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas.
14. Sekrup-sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.
15. Penunjuk jarak gerakan support pada arah memanjang.
16. Saklar utama (tombol).
Bagian-bagian mesin bubut tersebut saling terintegrasi sehingga dapat memenuhi prinsip kerja mesin bubut.
kumpulan jurusan teknik pemesinan
Selasa, 27 Januari 2015
Jurusan teknik pemesinan
JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
SMK DINAMIKA KOTA TEGAL
Teknik mesin adalah ilmu yang mempelajari energi dan sumber energinya. Hal-hal yang dipelajari dalam teknik mesin banyak berurusan dengan penggerak-penggerak awal, seperti turbin uap, motor bakar, mesin-mesin perkakas, pompa dan kompresor, pendingin dan pemanas, dan alat-alat kimia tertentu. Dalam hal penggerak-penggerak awal ini, teknik mesin mengajarkan cara penggunaan yang efisien dan ekonomis. Hal lain yang dipelajari dalam teknik mesin adalah sifat fisis dan fenomena yang terjadi pada suatu bahan. Hal ini termasuk sifat bahan dalam menyangga tarikan, tekanan, momen, atau puntiran. Sifat bahan penting untuk dopelajari dikarenakan dalam mendesain suatu barang, kita harus menentukan dulu kegunaan dari barang tersebut dan gaya-gaya apa saja yang akan diperlakukan pada barang tersebut. Dalam teknik mesin juga diajarkan untuk mengubah sifat fisis suatu bahan jika didapati tidak ada bahan yang memenuhi persyaratan, yaitu dengan perlakuan panas ataupun penambangan unsur-unsur tertentu di dalam bahan yang tersedia di alam. Banyak orang berpendapat bahwa seseorang yang masuk kuliah di teknik mesin akan mendapatkan ilmu tentang mesin-mesin otomotif. Hal ini tidaklah salah, tetapi kurang tepat. Karena untuk dapat memiliki kemampuan memperbaiki mesin-mesin otomotif, kamu perlu cukup masuk ke kursus-kursus otomotif. Bahkan, jika seseorang mengambil STM dan mengambil spesialis otomotif, maka orang tersebut sudah memiliki kemampuan yang cukup dalam hal memperbaiki mesin-mesin otomotif. Jadi, teknik mesin mengajarkan lebih dari itu. akan tetapi ada perbedaan antara kursus-kursus dengan teknik mesin,yaitu dilihat dari asas belajarnya (tentang pembangkitan tenaga dan pemakaiannya), jelaslah bahwa seseorang yang mengambil kuliah di teknik mesin akan lebih banyak mempergunakan logika dalam memecahkan persoalan. Hal yang dipelajari dalam teknik mesin tidak hanya terpusat pada mesin otomotif, sedangkan mekanik otomotif hanya dapat memperbaiki sesuatu berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan selama pelatihan.
Teknik mesin sangat dibutuhkan dalam era industrialisasi yang sedang terjadi di Indonesia, maka dibutuhkan banyak tenaga kerja yang dapat menangani alat-alat industri yang ada dan dipakai di Indonesia. Untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja tersebut, maka dibutuhkan teknik mesin. Dalam memilih suatu penyelesaian perlu dpertimbangkan prinsip-prinsip keandalan, keselamatan, dan ekonomi. Prinsip keandalan adalah pedoman mengenal fungsi alat dan kapasitasnya, yang harus dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh dunia industri. Prinsip keselamatan mempertimbangkan tingkat keselamatan alat jika terjadi kecelakaan. Prinsip ekonomis berarti biaya pembuatan harus sebanding dengan penggunaannya yang optimal, sehingga cost effectiveness-nya tinggi. Gelar kesarjaan yang diperoleh setelah lulus dari teknik mesin adalah Sarjana Teknik Mesin. Dulunya, gelar kesarjanaan yang diperoleh setelah lulus dari teknik mesin adalah insyiur.
Tujuan
Program Keahlian Teknik Pemesinan secara umum mengacu pada isi Undang Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional
dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Pemesinan
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten:
1.
bekerja baik secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengahdalam bidang Teknik Pemesinan;
2.
memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan
sikap profesional dalambidang Teknik Pemesinan.
Standar
kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Program Keahlian
Teknik Pemesinan adalah Standar Kompetensi Kerja NasionalIndonesia (SKKNI) pada
Bidang Industri Logam dan Mesin. Standar kompetensi dan level kualifikasi
keahlian Teknik Pemesinan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Memahami
dasar kekuatan bahan dan komponen mesin
2. Memahami
prinsip dasar kelistrikan dan konversi energi
3. Memahami
proses dasar perlakuan logam
4. Memahami
proses dasar teknik mesin
5. Menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
6. Menggunakan
peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
7. Mengukur
dengan alat ukur mekanik presisi
8. Menggunakan
perkakas bertenaga/operasi digenggam
9. Menggunakan
perkakas tangan
10. Menginterpretasikan
sketsa
11. Melaksanakan
penanganan material secara manual
12. Menggunakan
mesin untuk operasi dasar
13. Membaca
gambar teknik
14. Melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut
15. Melakukan
pekerjaan dengan mesin frais
16. Melakukan
pekerjaan dengan mesin gerinda
17. Mengeset
mesin dan program mesin NC/CNC (dasar)
18. Memprogram
mesin NC/CNC (dasar)
19. Menggunakan
mesin bubut (kompleks)
20. Memfrais
(kompleks)
21. Menggerinda
pahat dan alat potong
22. Mengoperasikan
mesin NC/CNC (Dasar)
23. Mengelas
dengan proses las busur metal manual
24. Mengelas
dengan proses las oksi-asetilen
25. Kerja
Plat Dasar
26. Menggambar
2 D dengan sistem CAD
27. Menggambar
3D dengan sistem CAD
Yang di ajarkan di Tehnik Pemesinan
adalah Sebagai berikut:
MESIN
BUBUT
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas
yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu
proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi
yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara
khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing
roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah
gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan
karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
MESIN
SEKRUP
Mesin
sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur,
dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah
suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal
maupun horizontal.
Prinsip
pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik
atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat
melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi
antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi
tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka
tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan.
Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.
MESIN FRAIS
Mesin Milling adalah
mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada
sumbu mesin. Mesin Milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama
yang berputar, Pisau Fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan
alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor
listrik maka pisau Fris akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar
kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.
Prinsip
kerja dari mesin Frais yaitu pahat potong/pemotong Frais melakukan gerak rotasi
dan benda kerja dihantarkan pada pemotong Fris tersebut.
Milling
(Fris) adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan atau
benda kerja dengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan mempunyai
sisi potong, kecuali pahat potong yang bersisi tunggal yang juga digunakan.
MESIN CNC
Numerical Control /
NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin
perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan
disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya
dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi
sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa
inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC
pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi
Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan
motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan
kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer
digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer
numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat
ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD.
Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih,
pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang
cepat.
NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk
menggerakan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk
menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang
1. Programer membuat program CNC sesuai
produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC maupun
dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal
sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC
menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang
bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
adapun pembelajaran keahlian lain
yaitu:
1. Las
2. Gerinda
Banyak orang yang mengira Teknik Permesinan
hanya mempelajari cara mengutak-atik komponen-komponen berbagai macam mesin
ataupun benda bermesin saja. Namun yang dilakuakn di SMK DINAMIKA KOTA TEGAL yaitu
memproduksi berbagai macam produk- produk teknik yang sangat dibutuhkan ber
bagai macam konsumen, baik itu mekanik, supplier, kontraktor atau yang lainnya.
Jadi yang dilakuan siswa Teknik Permesinan yaitu memproduksi, menyeting,
menentukan ukuran, bukan yang lain yang dikira oleh para orang-orang yang
kurang paham akan Teknik Permesinan.
Minggu, 25 Januari 2015
Alat Ukur Teknik Pemesinan
ALAT-ALAT UKUR PEMESINAN
1. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm
untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
Kegunaan jangka sorong
~ untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
~ untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
~
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.
1. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
- Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat
- masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
- Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
- Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
- Catatlah hasil pengukuran anda
2. Mengukur diameter dalam
Untuk
mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah
cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
- Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
- Geserlah
rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
- Catatlah hasil pengukuran anda
3. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
- Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
- Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
- Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonis.
- Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
- Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil
= Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka
sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena Dx
= 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus
juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka
sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka
terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk
desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat
anda laporkan sebagai :
Panjang L = xo + Dx
Misalnya L = (4,990 + 0,005) cm
1. mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. Mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. Mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur.
4. Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
Cara Pemakaian Jangka Sorong secara manual
1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka
sorong.
2. Lakukan pergeseran skala geser hingga
diameter besi sudah tepat bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka
sorong.
3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser.
4. Untuk
mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut. Lihat angka di
skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser (titik A). Kemudian lihat
angka diskala geser dimana tepat garis bersinggungan dengan garis diskala diam
(titik B).
5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B).
2. MIKROMETER
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu
mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin
electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan
garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini
banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
GAMBAR JENIS-JENIS MIKROMETER
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
3. DIAL INDIKATOR
,
Dikenal sebagai
alat pengukur dial dan indikator probe, adalah instrumen yangdigunakan untuk
secara akurat mengukur jarak linier kecil, dan sering digunakan dalamproses
industri dan mekanik. Mereka dinamakan demikian karena hasil
pengukuranditampilkan dalam cara yang diperbesar dengan menggunakan tombol.
Berbagai khusus dari
indikator dial adalah indikator dial test (DTI) yang terutamadigunakan dalam
setup mesin. The DTI langkah perpindahan pada sudut sebuah tuas ataupenyelam
tegak lurus terhadap sumbu indikator. Indikator dial biasa
langkah-langkahperpindahan linier sepanjang sumbu tersebut.
Dial indikator dapat
digunakan untuk memeriksa variasi toleransi selama prosespemeriksaan bagian
mesin, mengukur defleksi balok atau cincin dalam kondisilaboratorium, serta
situasi lain di mana ukuran kecil harus terdaftar atau ditunjukkan.
Dialindikator biasanya mengukur berkisar antara 0,25 mm sampai 300 mm (0.015 in
ke 12.0in), dengan gradasi 0,001 mm sampai 0,01 mm (metrik) atau 0,00005 ke
0,001 dalam(imperial)
4. Mistar
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang
merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm. Ketelitian
mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (½ x 1 mm ) = 0,5 mm atau 0,05 c
~ untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
~ untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
~ untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
1. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
- Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat
- masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
- Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
- Geserlah rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
- Catatlah hasil pengukuran anda
2. Mengukur diameter dalam
Untuk
mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah
cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
- Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
- Geserlah rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
- Catatlah hasil pengukuran anda
3. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
- Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
- Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
- Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
- Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonis.
- Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
- Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil
= Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka
sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena Dx
= 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus
juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka
sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka
terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk
desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat
anda laporkan sebagai :
Panjang L = xo + Dx
Misalnya L = (4,990 + 0,005) cm
1. mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. Mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. Mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur.
4. Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka
sorong.
2. Lakukan pergeseran skala geser hingga
diameter besi sudah tepat bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka
sorong.
3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser.
4. Untuk
mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut. Lihat angka di
skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser (titik A). Kemudian lihat
angka diskala geser dimana tepat garis bersinggungan dengan garis diskala diam
(titik B).
5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B).
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu
mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin
electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan
garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini
banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
GAMBAR JENIS-JENIS MIKROMETER |
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
3. DIAL INDIKATOR
,
Dikenal sebagai
alat pengukur dial dan indikator probe, adalah instrumen yangdigunakan untuk
secara akurat mengukur jarak linier kecil, dan sering digunakan dalamproses
industri dan mekanik. Mereka dinamakan demikian karena hasil
pengukuranditampilkan dalam cara yang diperbesar dengan menggunakan tombol.
Berbagai khusus dari
indikator dial adalah indikator dial test (DTI) yang terutamadigunakan dalam
setup mesin. The DTI langkah perpindahan pada sudut sebuah tuas ataupenyelam
tegak lurus terhadap sumbu indikator. Indikator dial biasa
langkah-langkahperpindahan linier sepanjang sumbu tersebut.
Dial indikator dapat
digunakan untuk memeriksa variasi toleransi selama prosespemeriksaan bagian
mesin, mengukur defleksi balok atau cincin dalam kondisilaboratorium, serta
situasi lain di mana ukuran kecil harus terdaftar atau ditunjukkan.
Dialindikator biasanya mengukur berkisar antara 0,25 mm sampai 300 mm (0.015 in
ke 12.0in), dengan gradasi 0,001 mm sampai 0,01 mm (metrik) atau 0,00005 ke
0,001 dalam(imperial)
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang
merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm. Ketelitian
mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya.
4. Mistar
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (½ x 1 mm ) = 0,5 mm atau 0,05 c
MESIN SKRAP
PENGERTIAN MESIN SKRAP
Mesin Skrap atau
biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine) merupakan jenis
mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara
horizontal. Fungsi utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta
ukuran benda kerja seperti apa yang diinginkan. Mesin Sekrap ini bisa
melakukan berbagai fungsi seperti meratakan sebuah bidang datar, tegak
maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang yang bersudut
atau bertingkat. Selain itu, Shaping Machine ini juga bisa membuat alur
pasak, alur ekor burung bahkan alur V.
Prinsip Kerja Shaping Machine/Mesin Sekrap
Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki mekanisme kerja yang cukup sederhana. Pada mesin skrap,
terdapat gerakan memutar yang bersumber dari motor yang kemudian diubah
menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik melalui blok geser serta
lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi.
Untuk mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam
menentukan ukuran utama mesin skrap ini,
hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum, jarak
masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal
gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.
Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap,
ada beberapa faktor yang ikut berperan, yakni : derajat kehalusan,
kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan, kekerasan bahan yang
dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka mesin
sekrap akan bekerja secara optimal dalam memahat. Adapun bentuk pahatan
yang bisa dilakukan oleh mesin sekrap antara lain :
- Pahat arah lurus kiri
- Pahat arah lurus kanan
- Pahat bentuk bengkok ke kiri
- Pahat bentuk bengkok ke kanan
- pahat leher angsa
- Pahat bentuk ujung bulat
- pahat bentuk segi empat
- dll.
Bagian-bagian Mesin Sekrap
Dalam menjalankan fungsinya secara baik, mesin sekrap dilengkapi dengan
berbagai komponen dengan fungsi masing-masing. Bagian-bagian tersebut
secara acak adalah penjepit, pelat pemegang pahat, penjepit pahat atau
tool post, meja, rangka, lengan, tuas penjalan, tuas pengatur kecepatan,
tombol on-off, pengatur jarak langkah, ragum, eretan meja arah tegak,
eretan meja arah, motor, eksentrik penggerak, support atau eretan tegak
dan lain-lain.
Jenis Mesin Sekrap
Ada berbagai varian dari shaping machine atau mesin skrap ini. Jenis tersebut, menurut cara kerjanya, antara lain adalah :
- Mesin sekrap biasa. Pada mesin ini pahat sekrap bergerak secara maju dan mundur menyayat benda target kera yang ada pada meja mesin.
- Planer, yakni mesin yang memahat diam (menyayat) benda kerja yang ada pada meja mesin. Gerakan yang dibangung adalah bolak-balik.
- Sloting, yakni gerakan pahat secara vertical dengan cara naik dan turun. Mesin ini banyak digunakan untuk membuat alur pasak roda gigi serta pully.
Varian ini kemudian dipersempit menjadi dua jenis jika dilihat dari
tenaga penggeraknya, yakni mesin sekrap engkol serta mesin sekrap
hidrolik. Mesin sekrap engkol
memiliki gerak berputar yang diubah menjadi gerak bolak-balik dengan
menggunakan engkol. Sedangkan mesin sekrap hidrolik menggunakan gerak
bolak-balik yang bersumber dari tenaga hidrolik yang ada.
Langganan:
Postingan (Atom)